Pengajaran psikomotor merupakan
suatu proses pembelajaran yang membentuk kemampuan psikomotor siswa dalam
melakukan tindakan. Hal ini sangat penting dan cocok pada sekolah tingkat
menengah kejuruan, karena secara garis besar pembelajaran dan kurikulum di
sekolah kejuruan lebih menitik beratkan kepada aspek keterampilan peserta
didik.
Djohar (dalam Upi 2011:10) menjelaskan bahwa teknik pengajaran untuk
membentuk kemampuan psikomotor siswa dipertimbangkan melalui beberapa teknik
pemberian latihan dengan memperhatikan prinsip-prinsip, seperti: (1) latihan
akan efesien jika disediakan lingkungan yang sesuai dengan tempat dimana siswa
kelak akan bekerja atau melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi, (2)
latihan akan efektif hanya dapat diberikan jika tugas-tugas yang diberikan
memiliki kesamaan operasional dan peralatan yang akan digunakan dalam
menyelesaikan pekerjaannya kelak, (3) latihan sudah dibiasakan dengan perilaku
yang akan ditunjukkan dalam pekerjaannya kelak, (4) latihan akan efektif
apabila pemberian latihan berupa pengalaman khusus yang terwujud dalam
kebiasaan-kebiasaan yang benar, (5) latihan diarahkan pada pencapaian
kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa sehingga dapat melaksanakan suatu
pekerjaan.
Mills (dalam Sudrajad 2008) pembelajaran keterampilan akan efektif bila dilakukan dengan menggunakan prinsip
belajar sambil mengerjakan (learning by doing). Keterampilan yang
dilatih melalui praktik secara berulang-ulang akan mejadi kebiasaan atau
otomatis dilakukan. Sementara itu Goets (dalam Sudrajad 2008) dalam
penelitianya melaporkan bahwa latihan yang dilakukan secara berulang-ulang akan
memberikan pengaruh yang sangat besar pada pemahiran keterampilan. Lebih lanjut
dalam penelitian itu dilaporkan bahwa pengulangan saja tidak cukup menghasilkan
prestasi belajar yang tinggi, namun diperlukan umpan balik yang relevan yang
berfungsi untuk memantapkan kebiasaan. Sekali berkembang maka kebiasaan itu
tidak pernah mati atau hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar