Cholik
(2008:14) kawasan karsa sebagai prediktor kinerja seseorang bersumber aspek psikis yang ada pada diri yang meliputi
harapan-harapan, keinginan-keinginan, ambisi-ambisi, cita-cita rencana
seseorang. Definisi untuk menunjukkan adanya
kondisi psikis yang potensial untuk diwujudkan dalam perilaku nyata atau
dengan kata lain latar belakang munculnya karsa dikarenakan adanya
kebutuhan-kebutuhan yang bersumber pada aspek kedirian untuk meraih suatu
sasaran yakni sasaran yang bermakna dan penting bagi dirinya. Karsa timbul
karena adanya ketegangan antara organisme dan evaluasi individual terhadap
keseluruhan lingkungan atau kegiatan. Ini berarti karsa tumbuh dan berkembang
pada diri seseorang, karena dihadapkan pada
kepentingan yang datang dalam diri dan lingkungannya. Yang datang dari
dalam dirinya: karena individu memiliki aspek-aspek
dinamik untuk meraih suatu cita-cita atau keinginan tertentu. Yang datang dari lingkungannya: dimungkinkan
faktor-faktor diluar dirinya yang mendorong dan menekan individu untuk
berbuat dan harus merubah dirinya.
Cholik
(2008:15) mengemukakan karsa merupakan pridiktor terbaik untuk melihat perilaku yang sebenarnya terjadi. Melalui karsa,
perilaku seorang dapat diketahui arah dan tujuan yang ingin dicapai,
dengan asumsi proses karsa pada diri seorang
biasanya dilandasi keyakinan akan konsekuensi dan sikap-sikap positif
pada perilaku alternatif, disamping nilai-nilai obyektif dan nilai subyektif
yang dikehendaki.Perkembangannya karsa pada diri seseorang berhubungan dengan
pertimbangan-pertimbangan tentang dampak positif maupun negatif yang berkaitan
dengan profesinya, baik yang berkaitan dengan citranya dan tingkat kesejahteraan
maupun aspek lain yang berkaitan dengan tanggapan masyarakat. Secara garis besar kawasan karsa terdiri atas dua
kategori yaitu kecakapan fisik umum dan kecakapan fisik khusus.
Kecakapan fisik umum direfleksikan dalam bentuk gerakan dan tindakan jasmani
seperti duduk, berdiri, berjalan, berjabat
tangan dan sebagainya yang tidak berhubungan langsung dengan aktifitas
pembelajaran. Perkembangannya karsa pada diri seseorang berhubungan dengan
pertimbangan-pertimbangan tentang dampak positif maupun negatif yang berkaitan
dengan profesinya, baik yang berkaitan dengan citranya dan tingkat
kesejahteraan maupun aspek lain yang berkaitan dengan tanggapan masyarakat. Secara garis besar kawasan karsa terdiri atas dua
kategori yaitu kecakapan fisik umum dan kecakapan fisik khusus.
Kecakapan fisik umum direfleksikan dalam bentuk gerakan dan tindakan jasmani
seperti duduk, berdiri, berjalan, berjabat
tangan dan sebagainya yang tidak berhubungan langsung dengan aktifitas
pembelajaran. Refleksi gerakan dan
tindakan ini sesuai dengan kebutuhan dan tata krama yang berlaku sebagai salah
satu wujud komitmen moral dalam mengembangkan mutu produk pendidikan yang
menjadi tugas dan kewajibannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar