Selasa, 27 Desember 2011

Langkah- Langkah Membuat e-mail di Gmail


  1. Buka http://gmail.com sehingga tampil tampilan seperti di bawah ini












2. Kemudian Klik Sign Up for Gmail sehingga tampil form isian seperti di bawah ini ,
3. Setelah itu, isilah form tersebut secara lengkap sesuai dengan data yang di minta,
4. Setelah selesai mengisinya maka klik I accept create my account, 
5. Setelah itu maka akan tampil tampilan seperti di bawah ini  kemudian klik I’m ready – show me my account
6. Maka anda akan langsung masuk ke account e-mail anda !!! Seperti tampilan di bawah ini



selamat mencoba dan jagan lupa Nama ID dan Password. 

MEMBUKA E-MAIL di Yahoo.co.id

  1. buka situs di www.yahoo.co.id
  2. klik Mail (yang telah saya beri tanda panah)

3. ketikkan ID yang telah dibuat kalian misalnya : doni345
4. ketikkan sandi (password) misalnya : joko123
5. klik masuk
6. Klik kotak masuk jika ingin melihat daftar e-mail yang masuk
7. klik tulis jika ingin menulis e-mail
Semoga semua ini bermanfaat 


LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT E-MAIL di www.yahoo.co.id

  1. ketikkan alamatnya di bagian Address www.yahoo.co.id kemudian tekan enter
  2. Kemudian akan muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ini
  3. Klik Daftar (klik yang telah saya beri tanda panah)




    4. kemudian akan tampil seperti gambar di bawah ini, kemudian isikan identitasmu !
    5. Ketikkan nama depanmu, nama belakangmu
    6. Pilih jenis kelamin (laki-laki atau perempuan)
    7. ketikkan ID mu sebagai calon nama alamat e-mail
    8. ketikkan sandi (password) minimal 6 huruf misalnya : joko123
    9. ketikkan sandi (password) lagi minimal 6 huruf, dan sandinya harus sama persis dengan yang diatasnya sehingga menjadi sandinya di tulis lagi : joko123
    10. Pilih daftar pertanyaan, kemudian jawabannya
    11. Pilih tanggal, bulan,dan tahun berapa kamu lahir
    12. Isikan kode pos alamat rumahmu
    13. Pilih Negara
    14. Isikan alamat e-mail alternative, isikan sembarang saja misalnya joko@plasa.com
    15. ketikkan kode verifikasi pendaftaran sesuai dengan apa yang ditampilkan di bawahnya,baik huruf besar kecilnya harus sama persis. Untuk di gambar di bawah ini kode verifikasinya adalah 4KMzyH. Tiap-tiap e-mail mempunyai kode yang berbeda-beda.
    16. Klik Saya setuju
    17. Maka akan tampilan Pendaftaran Selesai
    18. Klik Lanjutkan ke Surat Yahoo!
    19. Klik Tidak,Terima kasih……….

    Minggu, 25 Desember 2011

    DICK & CARRY, ADDIE, ASSURE, DAN PROGRAM

     Persamaannya :
    Persamaan dari keempat model tersebut antara lain bahwa pada dasarnya ketiganya terdiri atas empat tahap pengembangan, yaitu: (a) pendefinisian,  (b) perancangan, (c) pengembangan dan (d) penyebaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar Sistem pembelajaran adalah keseluruhan komponen pembelajaran yang saling terkait  secara terpadu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.Komponen-komponen dalam sistem pembelajaran: peserta didik, guru, materi, tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan sebagainya.

    Perbedaannya :
    Model Dick Dan Carey
    Keunggulan model Dick dan Carey ini terletak pada analisis tugas yang tersusun secara terperinci dan tujuan pembelajaran khusus secara hirarkis. Disamping itu adanya uji coba yang berulang kali menyebabkan hasil yang diperoleh sistem dapat diandalkan.
    Kelemahan model ini adalah  uji coba tidak diuraikan secara jelas kapan harus dilakukan dan kegiatan revisi baru dilaksanakan setelah diadakan tes formatif. Sedangkan pada tahap-tahap pengembangan tes hasil belajar, strategi pembelajaran maupun pada pengembangan dan penilaian bahan pembelajaran tidak nampak secara jelas ada tidaknya penilaian pakar (validasi).
    ADDIE
    Kelebihan dari  ADDIE  antara lain: (a) lebih tepat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan perangkat pembelajaran bukan untuk mengembangkan sistem pembelajaran, (b) uraiannya tampak lebih lengkap dan sistematis, (c) dalam pengembangannya melibatkan penilaian ahli, sehingga sebelum dilakukan uji coba di lapangan perangkat pembelajaran telah dilakukan revisi berdasarkan penilaian, saran dan masukan para ahli. Oleh karena itu, output yang akan kita hasilkan adalah berupa karakteristik atau profile calon peserta belajar, identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci didasarkan atas kebutuhan.
    ASSURE
    Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas.

    CONTOH METODE PEMBELAJARAN ASSURE


    PENGEMBANGAN METODE ASSURE PADA JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN SMK NEGERI 2 MAKASSAR
    P          = Pantau peserta didik
    R         = rumusan Tujuan
    O         = Olah Materi ajar
    G         = Gunakan Metod, Media, SB
    R         = Renungkan Sejenak
    A         = Atur Kegiatan Pembelajaran
    M        = Menilai hasil belajar
    Berdasarkan pantauan sehari- hari kelas 2 Jurusan Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 2 Makassar, kami mengetahui atas informasi mereka bahwa rata-rata memiliki kebiasaan menggunakan komputer dalam berinteraksi dengan berbagai teman di dunia maya yang biasa disebut dengan facebook. Dari kebiasaan menggunakan komputer tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mereka rata-rata mampu mengoperasikan komputer secara mandiri walaupun hanya digunakan dalam bermain.

    Jumat, 23 Desember 2011

    VALIDITAS TEST


    1)      Pengertian validitas tes
    Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1997:5). Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Suatu tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah.
    Suatu tes di katakan valid jika tes itu benar-benar mengukur apa yang hendak di ukur. Misalnya bila hendak mengukur tinggi badan seseorang maka ukuran yang cocok atau memenuhi syarat adalah meter. Bila hendak mengukur berat badan satuan ukur yang cocok adalah satuan ukuran kilo.
    Dari uraian di atas, kiranya dapat diperoleh informasi yang cukup jelas tentang konsep validitas. Validitas berkenaan dengan kecermatan alat ukur untuk mengukur atribut subyek didik yang dikehendaki, artinya alat ukur yang valid adalah alat ukur yang dapat mengukur atribut yang hendak diukur dengan tepat dan cermat, sehingga hasil pengukurannya dapat menggambarkan atribut yang telah diukur.
        2) Teknik – teknik pengujian validitas tes hasil belajar


    Penganalisaan terhadap tes hasil belajar sebagai suatu totalitas dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, penganalisaan yang dilakukan dengan jalan berpikir secara rasional atau penganalisaan dengan menggunakan logika (logical analysis). Kedua, penganalisaan yang dilakukan dengan mendasarkan diri kepada kenyataan empiris, di mana penganalisaan dilaksanakan dengan menggunakan empirical analysis.
    a.       Pengujian Validitas Tes Secara Rasional
    Tes hasil belajar yang setelah dilakukan penganalisaan secara rasional ternyata memiliki daya ketepatan mengukur, disebut tes hasil belajar yang telah memiliki validitas logika (logical validity). Validitas rasional adalah validitas yang diperoleh atas dasar hasil pemikiran, validitas yang diperoleh dengan berpikir secara logis. 
    Validitas tes dapat dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan tiga sudut pandang (dari arah isi yang diukur, dari arah rekaan teoritis atau disebut contruct atribut yang diukur, dan dari arah kriteria alat ukur), yaitu; 1). validitas isi (content validity), 2). validitas kontruksi (construct validity), dan 3). validitas berdasar kriteria (criterion-related validity).

    Sabtu, 14 Mei 2011

    Pembelajaran Kooperatif Metode Group Investigation

              Group Investigationn merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Model Group Investigation dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.

    Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT


    Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah.

    Sabtu, 07 Mei 2011

    POPULASI DAN SAMPEL DALAM PENELITIAN


    Selayan Pandang
    Biasanya para peneliti tidak dapat menyelidiki seluruh populasi siswa atau pendidik. Mereka harus membatasi penyelidikan pada sampel yang lebih kecil. Di antara keputusan yang paling penting yang dihadapi peneliti adalah pemilihan sampel subyek yang mewakili populasi yang dapat menggeneralisasi temuan penelitian. Para peneliti sering membuat kesalahan dalam memilih sampel. Tiga kesalahan utama yang dibahas. Anda akan diberikan prosedur untuk menggunakan berbagai teknik sampling dan alasan mereka.
    Karena penelitian pendidikan harus dilakukan dengan sampel relawan, maka karakteristik relawan dibahas bersama dengan saran-saran untuk menginterpretasikan data yang dikumpulkan pada sampel penelitian tersebut. Selanjutnya, anda dihadapkan dengan sejumlah faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan berapa banyak subjek yang Anda harus dimasukkan dalam desain riset Anda. Karena keinginan peneliti pendidikan adalah bahwa sebagai besar temuan memiliki dampak di bidang pendidikan, sehingga sangat penting bahwa pertimbangan serius diberikan dengan prosedur sampling. Setelah keputusan dibuat sehubungan dengan sampling. Tingkat generalisasi untuk menemukan siswa dan pendidik lainnya, maka yang termasuk dalam proyek yang sebenarnya juga tetap.
    lebih lengkapnya silahkan klik
    http://www.ziddu.com/download/14899470/POPATIONSANDSAMPLES.pdf.doc.html

    Jumat, 06 Mei 2011

    PENGANTAR ANALISIS REGRESI


    A.    Pengertian Regresi

    Secara umum ada dua macam hubungan antara dua variabel atau lebih, yaitu bentuk hubungan dan keeratan hubungan. Untuk mengetahui bentuk hubungan digunakan analisis regresi. Untuk keeratan hubungan dapat diketahui dengan analisis korelasi. Analisis regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks. Jika X1, X2, … , Xi adalah variabel-variabel independen dan Y adalah variabel dependen, maka terdapat hubungan fungsional antara X dan Y, di mana variasi dari X akan diiringi pula oleh variasi dari Y. Secara matematika hubungan di atas dapat dijabarkan sebagai berikut: Y = f(X1, X2, …, Xi, e), di mana : Y adalah variabel dependen, X adalah variabel independen dan e adalah variabel residu (disturbance term).
    Berkaitan dengan analisis regresi ini, setidaknya ada empat empat kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam analisis regresi, diantaranya: (1) mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris, (2) menguji berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh variasi variabel independen, (3) menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan  atau tidak, dan (4) melihat apakah tanda dan magnitud dari estimasi parameter cocok dengan teori (M. Nazir, 1983). selengkapnya http://www.ziddu.com/download/14889620/ANALISIS-REGRESI.doc.html

    PENILAIAN KINERJA

    Asesmen kinerja dapat digunakan sebagai alternatif dari tes yang selama ini banyak digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar peserta didik di persekolahan. Dengan asesmen kinerja ini, diharapkan proses pengukuran hasil belajar tidak lagi dianggap sebagai suatu kegiatan yang tidak menarik dan bukan merupakan bagian yang terpisah dari proses pembelajaran. Oleh karena itu penggunaan asesmen kinerja menjadi penting dalam proses pembelajaran karena dapat memberikan informasi lebih banyak tentang kemampuan peserta didik dalam proses maupun produk, bukan sekedar memperoleh informasi tentang jawaban benar atau salah saja.

    PENILAIAN OTENTIK

    Penilaian Otentik
    1. Pengertian Penilaian Otentik
    Sesuai dengan karakteristiknya penerapan kurikulum 2004 diiringi oleh sistem penilaian sebenarnya, yaitu penilaian berbasis kelas. Pendekatan penilaian itu disebut penilaian yang sebenarnya atau penilaian otentik (authentic assesment) (Nurhadi, 2004: 168).
    Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai (Nurhadi, 2004: 172).

    MENINGKATKAN PENILAIAN GURU

    A. Penilaian
    1. Pengertian Penilaian
    Penilaian sering disamakan artinya dengan evaluasi. Sebenarnya istilah penilaian adalah alih bahasa dari istilah assesment, bukan alih bahasa dari istilah evaluation (evaluasi). Kedua istilah ini (penilaian/assesment dan evaluasi/evaluation) sebenarnya memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu. Adapun perbedaannya terletak pada konteks penggunaannya. Penilaian (assesment) digunakan dalam konteks yang lebih sempit dan biasanya hanya dilaksanakan secara internal yakni oleh orang-orang yang terlibat dalam sistem yang bersangkutan. Adapun evaluasi digunakan dalam konteks yang lebih luas dan biasanya terhadap suatu program baik level terbatas maupun pada level yang lebih luas (Santoso, 2004).

    PENILAIAN INFORMAL

    Pengertian penilaian informal
    Penilaian informal melibatkan interaksi dalam ruangan kelas ketika para guru menilai perilaku siswa-siswa mereka. Ketika seorang guru mengililingi ruangan mengecek siswa yang sedang mengerjakan tugas mereka, mengamati seorang siswa membaca sebuah paragraf dengan nyaring, atau mengamati tiga siswa yang bekerja secara kooperatif pada sebuah proyek kelas, maka dapat dikatakan bahwa guru tersebut sedang melakukan penilain informal. Penilaian informal juga termasuk ketika guru bertanya kepada siswa dan memperhatikan tanggapan siswa.

    PENILAIAN PORTOFOLIO

    A. Arti Penting Portofolio
    Evaluasi hasil pembelajaran lazimnya dilakukan oleh pihak dalam (guru). Akan tetapi, mungkin pula evaluasi dilakukan oleh pihak luar (misalnya pemerintah), Pihak luar perlu menilai untuk keperluan penentuan mutu dan untuk kriteria penyaringan. Di samping itu, guru memerlukan dukungan dari pihak luar untuk menentukan ukuran atau standar kompetensi, dalam rangka menyesuaikan pembelajarannya dengan kebutuhan masyarakat luas. Pihak dalam perlu mengadakan penilaian untuk membuat keputusan tentang pembelajaran; misalnya: dalam hal apa pembelajaran perlu diperbaiki, siswa mana yang memerlukan tambahan bantuan, seberapa jauh hasil pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan dalam kurikulum, dirumuskan dalam rencana pembelajaran, dan sebagainya.

    PENILAIAN HASIL BELAJAR AFEKTIF


    A.    Alasan Asesmen Afektif
    Menurut Stiggins (1994) asesmen  afektif sangat penting dilakukan karena dua alasan:
    1. Aspek afektif sebagai suatu hasil pengajaran
    2. Aspek afektif berkaitan dengan achievment
    B.     Prinsip Dasar Mengases Aspek Afektif
    Penilaian afektif agar bermanfaat seperti penilaian prestasi akademik harus ada target yang jelas dan metode yang cocok(Stiggins:1994).
    Penilaian afektif agar menjadi penilaian yang berkualitas harus memperhatikan hal-hal berikut:
    1.   Mulai dengan suatu visi yang jelas dari hasil belajar afektif yang akan dinilai
    2.   Menyusun tujuan yang jelas
    3.   Menggunakan metode yang baik
    4.   Sampel yang tepat
    5.   Mengendalikan gangguan luar
    C.    Tingkatan Belajar Afektif
    Tingkatan afektif menurut Krathwohl(1961) memiliki tingkatan sebagai berikut :
    1.      Tingkat Receiving
    Pada tingkat receiving atau attending, peserta didik memiliki keinginan memperhatikan suatu fenomena khusus atau stimulus, misalnya kelas, kegiatan, musik, buku, dan sebagainya. Tugas pendidik mengarahkan perhatian peserta didik pada fenomena yang menjadi objek pembelajaran afektif.

    Rabu, 04 Mei 2011

    JENIS OBSERVASI PARTISIPAN,NON PERTISIPAN,SISTEMIK,NONSISTEMIK,EXPERIMENTAL DAN NONEXPERIMENTAL


    1. Observasi Partisipan
    Observasi Partisipan adalah suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil bagian dalam kehidupan orang-orang yang akan diobservasi. Observer berlaku sungguh-sungguh seperti anggota dari kelompok yang akan diobservasi. Apabila observer hanya melakukan pura-pura berpartisipasi dalam kehidupan orang yang akan diobservasi tersebut dinamakan Quasi Partisipant Observation. Dalam observasi partisipan perlu diperhatikan beberapa hal untuk meningkatkan kecermatan. Pertama adalah persoalan pencatatan yang harus dilakukan diluar pengetahuan orang-orang yang sedang diamati.

    OBSERVASI SEHARI-HARI,ILMIAH DAN SEBAGAI ALAT PSIKODIAGNOSTIK


    1.        Observasi Sehari-hari
    Sebenarnya observasi merupakan sutu proses yang alami, bahkan munkin kita sering melakukannya, baik secara sadar maupun tidak sadar di dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam kelas, guru sering melihat, mengamati, dan melakukan interpretasi. Dalam kehidupan sehari-hari pun kita sering mengamati orang lain.Pentingnya observasi dalam kegiatan evaluasi pembelajaran mengharuskan guru untuk memahami lebih jauh tentang judgement, bertindak secara reflektif, dan menggunakan komentar orang lain sebagai informasi untuk membuat judgement yang lebih reliabel.

    Selasa, 03 Mei 2011

    OBSERVASI NARASI

    A. Pengertian observasi dapat dirumuskan (Junaidi Wawan.2009.)sebagai berikut:
    Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Cara atau metode tersebut dapat juga dikatakan dengan menggunakan teknik dan alat-alat khusus seperti blangko-blangko, chelist atau daftar isian yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dengan demikian secara garis besar teknik observasi dapat dibagi menjadi dua yaitu:
    1. Structured or controlled observation (observasi yang direncanakan, terkontrol)
    2. Unstructured or informal observation (observasi informasi atau tidak direncanakan terlebih dahulu).
    Pada structured observation, biasanya pengamat menggunakan blangko-blangko daftar isian yang tersusun, dan didalamnya telah tercantum aspek-aspek ataupun gejala-gejala apa saja yang perlu di perhatikan pada waktu pengamatan itu dilakukan. Adapun pada unstructured observation, pada umumnya pengamat belum mengetahui atau tidak mengetahui sebelumnya tentang apa yang harus dicatat dalam pengamatan itu.

    JENIS OBSERVASI PARTISIPAN,NON PERTISIPAN,SISTEMIK,NONSISTEMIK,EXPERIMENTAL DAN NONEXPERIMENTAL


    1. Observasi Partisipan
    Observasi Partisipan adalah suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil bagian dalam kehidupan orang-orang yang akan diobservasi. Observer berlaku sungguh-sungguh seperti anggota dari kelompok yang akan diobservasi. Apabila observer hanya melakukan pura-pura berpartisipasi dalam kehidupan orang yang akan diobservasi tersebut dinamakan Quasi Partisipant Observation. Dalam observasi partisipan perlu diperhatikan beberapa hal untuk meningkatkan kecermatan. Pertama adalah persoalan pencatatan yang harus dilakukan diluar pengetahuan orang-orang yang sedang diamati. Pencatatan yang diketahui akan menimbulkan kecurigaan bahwa pencatat bukan anggoa kelompok tersebut. Bilaman terjadi hal seperti itu kerap kali obyek yang diamati akan bertingkah laku tidak wajar karena mengetahui mereka sedang diamati. Kemungkinan ingkah lakunya dibuat-buat supaya dicatat sebagai tingkah laku yang baik atau sebaliknya dibuat-buat agar dikategorikan buruk.  
    1. Observasi Non Partisipan  
    Observasi Non Partisipan adalah dimana observer tidak ikut di dalam kehidupan orang yang akan diobservasi, dan secara terpisah berkedudukan selaku pengamat. Di dalam hal ini observer hanya bertindak sebagai penonton saja tanpa harus ikut terjun langsung ke lapangan.
    1. Observasi Sistematik
    Observasi Sistematik adalah observasi yang diselenggarakan dengan menentukan secara sistematik faktor-faktor yang akan diobservasi lengkap dengan kategorinya. Dengan kata lain wilayah materi observasi telah dibatasi secara tegas sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Umumnya observasi sistematik dilakukan dalam jangka waktu pendek. Oleh karena itu agar terkumpul data sebanyak mungkin, maka observasi ini memerlukan lebih dari seorang observer dan bilamana dimungkinkan dilengkapi pula dengan penggunaan alat pecatat mekanik (elektronik) meskipun ditinjau dari sudut pembiyaan yang biasanya cukup mahal.
    1. Observasi Non Sistematik
    Observasi Non Sistematik adalah observasi yang dilakukan tanpa terlebih dahulu mempersiapkan dan membatasi kerangka yang akan diamati.
    1. Observasi Eksperimental
    Observasi Eksperimental adalah dengan sengaja menimbulkan gejala tertentu untuk dapat diobservasi. Pengembangan metode ini makin lama makin intensif karena ternyata memang sangat besar kegunaanya. Dalam observasi ini dilakukan usaha mengendalikan unsur-unsur tertentu di dalam situasi yang akan diamati. Dengan kata lain situasi ini diatur sesuai dengan tujuan penelitian, untuk menghindari, atau mengurangi timbulnya faktor-faktor lain yang tidak diharapkan mempengaruhi situasi itu.
    Observasi Eksperimental juga memiliki ciri-ciri yaitu,
    a. Observer mambuat sesuatu perangsang berupa suatu situasi yang sengaja diselenggarakan di lingkungan obyek yang akan diobservasi.
    b.      Situasi perangsang itu harus memungkinkan terdapat variasi gejala yang timbul.
    c.   Observer harus diusahakan tidak mengetahui maksud sebenarnya dari observasi atau sekurang-kurangnya tentang maksud pengendalian faktor-faktor tersebut di atas.
    d.  Alat pencatat harus dipilh yang benar-benar mampu membuat catatan yang teliti mengenai gejala-gejala yang timbul.
    1. Observasi Non Eksperimental
    Observasi Non Eksperimental adalah observasi yang dilakukan dengan tidak menimbulkan gejala-gejala tertentu agar dapat diamati.

    ShoutMix chat widget