Reliabilitas biasa juga disebut keterandalan atau kemantapan
suatu instrumen yakni sejauh mana instrumen mampu menghasilkan skor-skor hasil
penilaian yang stabil dan konsisten.
Secara
umum empat cara yang sering digunakan untuk mengetahui indeks reliabilitas
instrumen:
- Metode tes ulang (test – retest),
- Metode
belah dua (split half),
- Metode
paralel (parallel form), dan
- Metode Kuder-Richardson20-21.
- Metode Kuder-Richardson ( KR20-21 )
Penggunaan metode test-retest,
split half, atau paralel mempunyai kelemahan yang perlu ditanggulangi.
Test-retest bisa menimbulkan bias karena tes yang dilakukan merupakan
pengulangan untuk tes yang sama. Split half dan paralel kendalanya adalah sukar
menentukan pasangan soal yang sama misalnya pada pembagian antara nomor genap
dan ganjil atau pada penyusunan pasangan soal yang seimbang. Untuk mengatasi hal tersebut
Kuder-Richardson mengembangkan teknik lain yaitu mengkorelasikan skor-skor
setiap butir soal dengan skor total keseluruhan instrumen. Indeks
reliabilitasnya termasuk koefisien konsistensi internal.
Untuk
mengetahui indeks reliabilitas instrumen, dengan metode tes ulang (test –
retest), metode belah dua (split half), dan metode paralel (parallel
form), dapat digunakan teknik Pearson
Product Moment Correlation.
Selanjutnya, untuk KR20 atau
KR21, skor setiap butir dikorelasikan dengan skor total semua butir soal dalam
instrumen. Metode ini digunakan untuk data diskrit . Data diskrit adalah
butir soal yang dapat diberi skor 1 untuk jawaban betul dan skor 0 untuk
jawaban yang salah.
kalo score 5 untuk yang benar dan score 0 untuk yg salah,.... gmn????
BalasHapusmakasih atas komentarnya, jadi perlu diketahui bahwa data diskrit itu banyak digunakan pada pilihan ganda (0 dan 1) artinya apabila jawabnya benar maka di beri skor 1 dan apabila salah maka skor 0. berbeda dengan soal yg berbentuk essay bisa menggunakan rentan 0 sampai 5.
BalasHapus