Kamis, 27 September 2012

Tiga Tingkat Hasil Belajar Psikomotor


Berkaitan dengan penilaian psikomotor Chatib (2009:168-169) menjelaskan bahwa kompetensi ranah psikomotor meliputi kompetensi yang dapat diraih dengan aktivitas yang memerlukan gerak tubuh atau perbuatan, kinerja (performance), imajinasi, kreativitas dan karya-karya intelektual. Mardapi (dalam Muslich 2011:145) menjelaskan bahwa ranah psikomotor adalah mata pelajaran yang berorientasi pada keterampilan atau gerakan dan menekankan pada reaksi-reaksi fisik dan keterampilan tangan yang mana memiliki enam tahap yaitu: gerakan refleks, gerakan dasar, kemampuan perseptual, gerakan fisik, gerakan terampil dan komunikasi nondiskursif. 
Gerakan refleks adalah respons motorik atau gerakan tanpa sadar yang muncul ketika bayi lahir. Gerakan dasar adalah gerakan yang mengarah pada keterampilan komplek yang khusus. Kemampuan perseptual adalah kombinasi kemampuan kognitif dan motorik atau gerakan. Kemampuan fisik adalah kemampuan untuk mengembangkan gerakan terampil. Gerakan terampil adalah gerakan yang memerlukan belajar, seperti keterampilan dalam olah raga dan merakit rangkaian elektronik. Komunikasi nondiskursif adalah kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan gerakan.
Buttler & Dave (dalam Muslich 2011:146) membagi tiga tingkat hasil belajar psikomotor menjadi tiga yaitu: specific responding, motor chaining, rule using. Pada tingkat specific responding peserta didik mampu merespons hal-hal yang sifatnya fisik, (yang dapat didengar, dilihat dan diraba), atau melakukan keterampilan yang sifatnya tunggal, misalnya memegang solder, memegang bor. Pada motor chaining peserta didik sudah mampu menggabungkan lebih dari dua keterampilan dasar menjadi satu keterampilan gabungan, misalnya menyolder komponen, mengebor papan PCB dll.
Pada tingkat rule using peserta didik sudah dapat menggunakan pengalamanya untuk melakukan keterampilan yang kompleks, misalnya bagaimana menyolder yang baik dan benar dengan alat dan bahan yang sama.

3 komentar: