Jumat, 21 September 2012

Mengoptimalkan Hasil Belajar dan Langkah-langkah Mengajar Psikomotor


Gagne (dalam Muslich 2011:147) berpendapat bahwa kondisi yang dapat mengoptimalkan hasil belajar keterampilan ada dua macam, yaitu kondisi internal dan kondisi eksternal. Untuk kondisi internal dapat dilakukan dengan cara-cara seperti (a) mengingatkan kembali bagian dari keterampilan yang sudah dipelajari, dan (b) mengingatkan prosedur atau langkah-langkah gerakan yang telah dikuasai. Sementara itu, untuk kondisi eksternal dapat dilakukan dengan (a) instruksi verbal, (b) gambar, (c) demonstrasi, (d) praktik, dan (e) umpan balik. Dalam melatihkan kemampuan psikomotor atau keterampilan gerak ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar pembelajaran mampu membuahkan hasil yang optimal.
Mills (dalam Muslich 2011:147) menjelaskan bahwa langkah-langkah dalam mengajar praktik yaitu: (a) menentukan tujuan dalam bentuk perbuatan, (b) menganalisis keterampilan secara rinci dan berurutan, (c) mendemonstrasikan keterampilan disertai dengan penjelasan singkat dengan memberikan perhatian pada butir-butir kunci termasuk kompetensi kunci yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dan bagian-bagian yang sukar, (d) memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mencoba melakukan praktik dengan pengawasan dan bimbingan, (e) memberikan penilain terhadap usaha peserta didik.
Edwardes (dalam Sudrajat 2008) menjelaskan bahwa proses pembelajaran praktik mencakup tiga tahap yaitu (a) penyajian dari pendidik, (b) kegiatan praktik peserta didik dan (c) penilaian hasil kerja peserta didik. Guru harus menjelaskan kepada peserta didik kompetensi kunci yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Kompetensi kunci merupakan kemampuan utama yang harus dimiliki seseorang agar tugas atau pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara benar dan hasilnya optimal.
Sebagai contoh, dalam memukul bola, kompetensi kuncinya yaitu kemampuan peserta didik menempatkan bola pada titik ayun. Dengan cara ini, tenaga yang dikeluarkan hanya sedikit namun hasilnya optimal. Contoh lain, dalam mengendorkan mur dari bautnya, kompetensi kuncinya adalah kemampuan peserta didik memegang kunci pas secara tepat yakni di ujung kunci. Dengan cara ini tenaga yang dikeluarkan untuk mengendorkan mur jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan pengendoran mur dengan cara memegang kunci pas yang tidak tepat. Dalam proses pembelajaran keterampilan, keselamatan kerja tidak boleh dikesampingkan, baik bagi peserta didik, bahan, maupun alat.

3 komentar:

  1. mohon kirim lewart email mas... saya butuh tulisan sampean ni buat referensi saya....

    BalasHapus
  2. tunggu d emailnya yah!!! smoga bermanfaat..

    BalasHapus
  3. Mohon penjelasan angket penilaian afektif dan angket validasi penilaian kognitif sumber : modifikasi dari akbar (2013:78). Terima kasih

    BalasHapus