Rabu, 04 Mei 2011

OBSERVASI SEHARI-HARI,ILMIAH DAN SEBAGAI ALAT PSIKODIAGNOSTIK


1.        Observasi Sehari-hari
Sebenarnya observasi merupakan sutu proses yang alami, bahkan munkin kita sering melakukannya, baik secara sadar maupun tidak sadar di dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam kelas, guru sering melihat, mengamati, dan melakukan interpretasi. Dalam kehidupan sehari-hari pun kita sering mengamati orang lain.Pentingnya observasi dalam kegiatan evaluasi pembelajaran mengharuskan guru untuk memahami lebih jauh tentang judgement, bertindak secara reflektif, dan menggunakan komentar orang lain sebagai informasi untuk membuat judgement yang lebih reliabel.

Hal yang harus dipahami oleh guru adalah bahwa tidak semua yang dilihat disebut observasi. Observasi yang dilakukan oleh guru di kelas tidak cukup hanya dengan duduk dan melihat melainkan harus dilakukan secara sengaja, hati-hati, sistematis, sesuai dengan aspek-aspek tertentu, dan berdasarakan tujuan yang jelas. Untuk memperoleh hasil observasi yang baik, maka kemampuan guru dalam melakukan pengamatan harus sering dilatih, mulai dari hal-hal yang sederhana sampai dengan hal-hal yang kompleks.

2.        Observasi Sebagai Metode Ilmiah
Pada observasi ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-oranng yang berada di toko, tingkah laku pengendara-pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain prilaku orang dalam bencana alam.
Menurut Jehoda dkk (dalam Hadi, 1991) observasi dapat dikatakan sebagai metode ilmiah jika :
a.         Observasi mengacu  tujuan-tujuan yang telah dirumuskan
b.        Observasi direncanakan secara sistematis
c.         Observasi dapat dihubungkan dengan proposisi yang lebih umum
d.        Data-data yang disajikan dari hasil observasi dapat dicek atau dikontrol validitas, reliabilitas, dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian agar datanya dapat dipertanggungjawabkan.

Di sisi lain Good (Hadi, 1991) menyatakan bahwa ciri-ciri observasi sebagai metode ilmiah adalah :
1.        Mempunyai arah pengamatan khusus,
2.        Sistematik,
3.        Dapat dikuantitatifkan,
4.        Saat observasi dilakukan pencatatan sesegera mungkin,
5.        Membutuhkan keahlian observer,
6.        Dapat dibuktikan dapat menjamin validitas & reliabilitas.
Sedangkan untuk menjaga validitas dan reliabilitas observasi peneliti dapat melakukan beberapa hal, yaitu :
1.        Validitas (mengukur apa yg ingin diukur): Jika subjek & perilaku target sudah jelas/pasti, maka validitas dapat terjaga dengan membuat guide observasi yang dapat mengurangi kelemahan yang tidak diinginkan.
2.        Reliabilitas (kredibel/dapat dipercaya): Usaha yang dapat dilakukan adalah menyediakan banyak waktu, melibatkan observer lebih dari satu dan mencari objek observasi sejenis yang lebih banyak yang diamati dari segi yg berbeda.
Sebagai metode ilmiah, observasi memilliki beberapa kelebihan dan kelemahan dalam pelaksanaannya antara lain yaitu :
Kelebihan
a.         Secara langsung dapat mengamati gejala,
b.        Bisa dikenakan pada orang yg terlalu sibuk atau keberatan mengisi angket tapi tidak keberatan diobservasi,

c.         Tidak tergantung pada self report
Kelemahan
a.         Subjektif
b.        Terbatasnya area pandang
c.         Ada kejadian yang tidak dapat diamati langsung
d.        Mengetahui jika diamati
e.         Bisa terganggu hal tak terduga
f.         Tidak ekonomis dalam penggunaan waktu

3.        Observasi Sebagai alat Psikodiagnotik
Dalam hal ini :
·           Berkaitan dengan proses penyelidikan untuk mengidentifikasi dan memahami variabel psikologis.
·           Ada proses pengukuran dan penggunaan berbagai teknik untuk mampu memahami dan mendiagnosis variabel psikologis
Kegunaan observasi dalam psikodiagnotik diantaranya :
a.         Mengetahui perkembangan anak pada area tertentu
b.        Untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan anak
c.         Bahan untuk memberi laporan kepada orang tua, guru, dokter, dan profesi lain
d.        Informasi status anak/remaja di sekolah untuk keperluan BK
e.         Informasi status klien klinis (di rumah sakit jiwa)
Berikut ini adalah contoh observasi sebagai alat psikodiagnotik. Dimana yang di observasi adalah kemajuan belajar siswa yang berkaitan perkembangan sikap di dalam proses pembelajaran, supaya orang tua/wali siswa dapat senantiasa mengetahui kemajuan belajar anaknya.

Metode observasi dapat diterapkan pada di beberapa bidang psikologi, antara lain yaitu :
1.        Aplikasi di bidang sosial
Bagaimana setting sosial mempengaruhi perilaku orang, dan bagaimana organisasi sosial dari satu komunitas menciptakan lingkungan sosio-cultural yang secara langsung dan secara meyakinkan akan mempengaruhi kesehatan seseorang, pikiran, emosi, dan perasaan.
a.       Studi pemetaan masalah sosial dan kecenderungan masyarakat
b.      Studi kancah masalah sosial : agresivitas masyarakat, pelacuran, anak jalanan, tawuran.
c.       Studi perilaku manusia dalam situasi sosial : perempatan, perilaku menolong (eksperimental – partisipan)
d.      Evaluasi  penderitaan korban : kasus rifka anisa dll
e.       Identifikasi kebutuhan intervensi sosial

2.        Aplikasi di bidang pendidikan
Pendidikan: mikro à perilaku individu, makro à lingkungan sekolah dipandang sebagai fungsi sosial medium pendidikan, lingkungan spesial, keduanya berinteraksi untuk pengelolaan kelas; memahami sikap; perencanaan pengajaran; merancang aktivitas apa yang dapat membangkitkan inisiatif; pembentukan perilaku
a.       Penelitian studi kelayakan kebijakan pendidikan
b.      Penelitian evaluasi kebijakan
c.       Penelitian tindakan kelas oleh guru
d.      Penilaian kemampuan mengajar
e.       Evaluasi hasil belajar
f.       Asesmen awal kemampuan siswa
g.      Identifikasi permasalahan siswa: belajar dan pribadi

3.        Aplikasi di bidang industri dan organisasi
Pada bidang industri dan organisasi observasi menjadi salah satu alat yang penting saat melakukan asessment pada masing level organisasi (individu, kelompok dan organisasi)
a.         Studi ergonomika, contoh  penelitian tentang peralatan militer mungkin di simulasikan
b.        Seleksi dan asesmen kepribadian, ada intervensi perlakuan kemudian dilihat bagaimana perilaku peserta.
c.         Analisis jabatan, natural tanpa intervensi
d.        Identifikasi kebutuhan training
e.         Pemantauan perilaku dalam proses training (terutama out bound)

4.        Aplikasi di bidang klinis
Observasi juga banyak digunakan dalam bidang klinis, hasilnya dapat dipergunakan dalam berbagai keperluan antara lain yaitu :
a.         Identifikasi  gejala dari gangguan
b.        Identifikasi  tingkat gangguan
c.         Pendukung dalam proses konseling
d.        Evaluasi kemajuan terapi / konseling
e.         Pendukung dalam proses psikotes: projektif individual
Bersama-sama dengan wawancara pada konseling, dll.



       Zainal Arifin. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda karya.
Sunyono, 2005. Optimalisasi Pembelajaran Kimia pada Siswa Kelas XI. Diakses 23 Maret 2011.
http://elearning.gunadarma.ac.id/...riset.../bagian3_bab12_observasi.pdf. Diakses 25 Maret 2011.
http://prints.undip.ac.id/.../1_Metodologi_Penelitian_Mikm_Pps_Undip.pdf. Diakses 27 Maret 2011.
http://log.unila.ac.id/sunyono/.../contoh-lembar-observasi-terfokus.pdf. Diakses 27 Maret 2011.
 

17 komentar: